Senin, 10 Desember 2007

Curhat Istri seorang Bikers…..

Berikut salinan sebuah email yang saya dapat dari sebuah forum otomotif. Setelah membaca, saya jadi berpikir. Berpikir bagaimana hal ini bisa lepas dari pemikiran saya selama ini, toh saya juga sudah berkeluarga.
Mungkin hal ini bisa juga untuk bahan renungan untuk rekan-rekan, bahwa se-penting apapun jabatan anda dalam club, tidak ada prioritas yang lebih penting dari keluarga. Ingatlah bahwa istri dan anak2 anda juga butuh curahan rasa cinta, kasih sayang dan perhatian dari anda

Salam kenal,
Saya Ibu dari 2 orang anak dan Istri dari pengguna motor th***er. Saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di daerah sudirman, sebagai receptionist. Sejak suami saya mempunyai motor dan mengikuti kegiatan komunitas, hampir tidak ada waktu lagi buat keluarga. Berhubung suami saya bekerja sebagai orang creative dan memerlukan atau sering harus pulang sampai larut malam, namun sekarang saya tidak bisa membedakan lagi antara pekerjaannya atau kegiatan organisasinya. karena hampir tiap malam ada saja urusannya. Saya telah membaca visi dan misi komunitas yang diikuti suami. Memang tidak ada yang salah dengan cita-cita dan tujuan organisasi, semua kembali ke pribadi masing-masing. Cuma sayangnya organisasi ini tidak pro keluarga. Saya tau, apa yang saya alami pasti juga dirasakan oleh yang lain, sayangnya saya tidak bisa akses langsung ke mereka dan yang lain pun tidak/ enggan akses ke milis ini. Saya juga bukan orang bodoh dengan tidak berbicara dengan yang bersangkutan yaitu suami saya sendiri. Tapi dorongan kumpul organisasinya begitu kuat sehingga saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Saya setelah lelah bekerja, mengurus anak2 sendirian, yang kebetulan masih balita, karena pembantu saya tidak mungkin bekerja sehari penuh. Karena saya orangtua jadi semua beban saya pikul sendiri. Suami saya paling cepat pulang pukul 1 malam. Setiap weekend juga pasti keluar entah menghadiri undangan organisasi atau apa saja yang penting tidak ada di rumah. Sebetulnya percuma juga bila suami saya ada di rumah. Karena dia tidak kelihatan bahagia dan its like his body is here but his mind is somewhere else. Sejauh ini saya tidak menemukan bukti perselingkuhan karena memang saya tidak tahu apa saja yang dikerjakan bila berkumpul/kopdar tiap malam. Saya pernah mengikuti kopdar di kalibata dan menteng. Emang tipycal, basically cowok-cowok ngumpul, tidak ada suatu hal yang penting. Saya mohon sekali dengan pengurus untuk bisa mengatur jadwal atau mengisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Bila di Jakarta, kopdar dengan komunitas wilayah terdekat bisa dilakukan tiap bulan hari minggu misalnya. Atau tiap 2 minggu sekali diadakan baksos di wilayah jabotabek karena orang yang butuh bantuan di daerah terdekatpun masih ada. Adakan kontes modifikasi tiap bulan. Semua terjadwal dan rapih, keluarga juga bisa ikutan. Satu hal lagi, apabila ada kegiatan turing ke luar kota, apa ada asuransi yang mengcover apabila ada kecelakaan atau meninggal. Saya yakin istri/ortu manapun pastinya tidak rela 100% suami/ anaknya pergi turing, pasti ada rasa cemas dan waswas. Janganlah sampai akibat turing, ada kecelakaan misalnya, ekonomi keluarga yang pas-pasan dibebani lagi dengan biaya rumah sakit akibat turing. Jadi organisasi ini tidak tanggung2, professional, pro keluarga dan pekerjaan dan diurus dengan benar. Bayangkan berapa pasang keluarga yang nasibnya seperti saya. Kehidupan rumah tangga saya, nasib 2 anak saya berada di ujung tanduk. Ini usaha terakhir saya untuk menyelamatkannya.
Terima kasih,
Wati Tanah Abang

SEMOGA BERMANFAAT

Tidak ada komentar:

TOUR DE BALI

TOUR DE BALI

TOUR DE BALI

TOUR DE BALI

TOUR DE BALI

TOUR DE BALI

TOUR DE BALI

TOUR DE BALI

TOUR DE SBY

TOUR DE SBY
mampir di porong

TOUR DE SBY

TOUR DE SBY
gedean mana hayooo?

TOUR DE SBY

TOUR DE SBY
pose lageeee....